Kacau Gara-Gara Handphone
Selasa, 13 Agustus 2013
Pulang dari Asrama Brimob di kota Depok di
sore hari. Pacarku ini nelpon aku, Cuma, aku lagi mau turun dari bis, jadi ga
ke angkat, setelah itu aku telpon balik dia saat sudah naik angkot. Hahaha.
Lupa apa aja yang aku bicarakan. -.-
Sesampainya dirumah, masuk rumah, hidupin
lampu kamar, masih menelepon pacarku dan tiba-tiba, tergeletaklah handphone
yang aku mau. Ya, aku pun langsung berlari ke tempat Papa ku yang sedang berada
di halaman, aku tanya “Pa, itu handphone siapa?” | “Katanya handphone Komang.”
Aku pun langsung berlari ke kamarku lagi sambil teriak-teriak ga jelas -_-“
Sampai di kamar, malah tambah teriak-teriak
ga jelas, dan bilang aku ga mau handphone ini. Pacarku itu malah bilang “udah,
tanya papa harganya berapa, nanti gw yang beli.” Aku pun langsung ngotot dan
teriak ke Papa ku dari kamarku, “Aku ga mau handphone ini pa, ga mau, pulangin
besok.” Kurang lebihnya seperti itu, saat melihat handphone ku saat ini, aku
langsung melihat, kalau panggilan ku sudah diakhiri oleh pacarku :(
Aku langsung sms dia:
Aku: wi,kamu knp sih? Marah?
Wi: gua uda di rumah. Gua males denger
ocehan lu
Aku: maaf aku udh ga ngoceh. :(
Wi: jangan tlpon gua.
Aku: Knp? Huaaa semuanya aja ga mau angkat
tlpn ku.
Wi: Kamu ga pernah berubah dan ga akan
berubah.
Aku: maksudmu apa wi?
Wi: ngertiin aja sendiri.
Aku coba telpon dia berkali-kali, tapi ga
di angkat.Argh, aku bingung harus gimana lagi. Aku
sebenarnya sudah bilang papa waktu dia nelpon mau beliin handphone yang aku
mau, tapi yang aku mau saat itu hanya minta uang untuk bayar uang semesteran
kuliah. Kenapa dia tetap bawa handphone itu ke rumah? Kaloa aja Papa ku turutin
yang aku bilang, ga akan kayak gini. Ga akan aku berantem sama Papa, sama Wi,
dan juga sama Mama ku.
Ya, aku menelpon mama ku, mengatakan apa
yang terjadi, tapi ya begitu, ego dan emosi ku begitu tinggi, aku malah
membentak-bentak Mama dan meminta apa yang dia bilang waktu itu. Mama ku memang
mengatakan, “kalau ada uang nanti mama beliin.” Kenapa sekarang malah aku
ungkit coba. Mama ku kan memang sedang tidak ada uang, uangnya waktu itu sudah
di pakai untuk operasi. Sebelum handphone, aku memnita kepada mama untuk
dibelikan kamera. Ya hasilnya, NIHIL. Karena uangnya sedang tidak ada. Dan
karena handphone itu, aku jadi mengungkit-ungkit apa yang Mama bilang waktu
itu, yang Mama katakana akan membelikan ku kamera dan handphone. Tidak hanya
itu, aku juga mengatakan kepada Mama ku, kalau Mama memang udah ga sayang sama
aku, dan aku juga mengatakan, buat apa Mama pindah kesana (Lampung) disana
memang mama ga akan punya uang. Aku juga mengatakan, bahkan orang tua orang
lain lebih sayang sama aku dan juga mengatakan buat apa Mama ga biarin aku mati
waktu aku mau di bunuh sama kakak ku.
Saat aku menelpon adikku dan mengatakan
untuk pindah, aku mendengar Mama ku menangis. Astaga, apa sih sebenarnya yang
merasuki tubuhku serta pikiranku. Aku benar-benar ga berfikir jernih.aku
bingung, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa Sang Hyang WIdhi? Apa ? Aku
bingung, aku benar-benar bingung. Apa aku harus mengikuti apa yang ada di
bayanganku untuk bunuh diri? Atau apa Sang Hyang WIdhi, tolong aku.
0 komentar: